Faforite Picture

Faforite Picture
Wait For Change

5.05.2008

Anak Menteng Mimpi Mimpin Gedung Putih


Barack Obama berhasil meniti tangga sukses menjadi senator kulit putih kelima dalam sejarah Amerika Serikat, setelah sebelumnya menjadi dosen di Universitas chicago, senator junior di negara bagian illinois dan presiden Afrika-Amerika pertama kalinya pada jurnal bergengsi, Harvard Law Review, sewaktu masih belajar di Universitas Harvad. Kini ia adalah salah satu calon kuat wakil Partai Demokrat dalam pemilihan Presiden AS pada 2008.

Obama Lahir di Hawaii pada 4 Agustus 1961, dari pasangan Barack “Husein” Obama Senior, seorang mahasiswa ekonomi dan pengganut muslim dari Kenya, dan Ann Dunham, seorang perempuan kulit putih dari Kansas. Kedua orang tuanya bercerai ketika Obama berumur dua tahun Ibunya menikah kembali dengan orang Indonesia bernama Lono Soetoro dan pindah ke Indonesia ketika Obama berumur enam tahun. Ia dan Ibunya tinggal di jakarta selama empat tahun, Ia pun pernah menyebut dirinya sebagai Jakarta’s street kid. Kematian ayahnya begitu memukul dirinya dan membawanya dalam sebuah belenggu. Nyatanya ia hanya sekali melihat ayahnya sejak kedua orangtuanya bercerai, ketika Obama berusia sepuluh tahun .
Seiring dengan meningkatnya popularitas dirinya secara Internasional, Obama menuliskan riwayat dan pandangan hidupnya. Dreams From My Father adalah karyanya yang pertama. Sedangkan buku yang sekarang saya resensi ini adalah yang kedua. Dalam buku ini menyampaikan berbagai hal, mulai dari kehidupan pribadinya,termasuk saat dia tinggal di indonesia yang digambaarkan dengan apaik sangat terlihat empiris karena Obama melukiskan keadaan jakarta sesuai konteksnya, pada saat dia kecil, dunia kebijakan, politik, masalah sosial, agama, hingga hubungan Internasional. Ditengah-tengah amiukan dan seranga publik dunia terhadap ketidak becusan Bush memimpin Amerika, lahir seorang jel-maker (pemimpin yang merangkul) sekaligus Deal-maker (seorang yang mampu mejawab persoalan-persoalan praktis) ia muncul secara tidak terduga dan dalam waktu relatif singkat mampu mengubah peta politik, menumbuhkan harapan dan gairah baru.
Kita di Indonesia merasa dekat dengan Obama karena dia pernahtinggal dijakarta. Sewaktu flu burung mewabah di Tanah Air, Obama merupakan salah seorang senator yang ikut berjuang agar senat menyetujui pembasmian penyakit yang mematikan itu. Dalam pertanyaanya Obama mengatakan sangat menegnal kehidupan rakyat yang pada umumnya memelihara unggas dihalaman rumah sehingga resiko penularan virus flu burung sanggat tinggi dam pemerintah serta senat Amerika Serikat wajibmembantu rakyat Indonesia. Sampai kini Obama masih menggikuti secara cermat perkembangan politik ekonomi , maupun sosial Indonesia dan dalam kapsitas sebagai salah satu anggota komite Hubungan Luar Negeri pasti akan dengan mudah mengulurkan tanggan kepada kita. Obama secara rutin juga membuka kontak dengan berbagai pihak di Washington DC seperti para akademisi yang sedang enempuh pendidikan maupun diplomat serta warga Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat.
Tentu banyak dari kita yang berharap Obama memenangi pemilihan presiden tahun 2008, baik sebagai presiden maupun wakil presiden, jika Obama akan menggubah citra Amerika Serikat di Indonesia yang rusak akibat kepemimpinan presiden Bush. Ia bukan cuma merupakan sahabatlama bagi Indonesia, namun mempunyai kemampuan moral serta politik untukmempererat kembali hubungan antara berbagai kalangan masyarakat kedua negara yang terganggu akibat kebijakan presiden bush yang kontrofersial. Manfaat terpilihnya Obama kelak ialah mempertebal keyakinan bahwa siapapun dapat mewujudkan “mimpi Amerika” si sebuah masyarakat yang bebas dan negara yang demokratis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar