Demokrasi ternyata juga menimbulkan paradoks reduksi kekuasaan rakyat, yang memunculkan raja-raja baru dalam struktur negara Demokrasi
Si Budi kecil bertanya kepada bapaknya, “Ayah kalau saya besar saya mau jadi presiden”, Untuk menyenangkan Anaknya sang Ayah berkata “Boleh nak, asal kamu rajin belajar dan bersekolah”, padahal sanga Ayah tahu persis bahwa dia tidak bisa membiayaai si Budi untuk sekolah karena kondisi ekonominya yang tidak memungkinkan.
Dalam Kondisi sekarang ini apakah Si Budi kecil, dapat mewujudkan cita-citanya sebagai presiden Indonesia, apakah orang miskin di Indonesia dapat memiliki hak Sipil, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya akankah presiden Indonesia terpilih dari kaum miskin, sepertihalnya Presiden Iran Ahmmad Dinejat yang hanya memiliki rumah kontrakan dan tidak dapat dikategorikan orang yang Kaya.
Dengan paradigma masyarakat yang masih semi feodal dalam mengenyam demokrasi, akan sangat riskan oleh terbentuknya Dinasti-dinasti Demokrasi kita lihat saja dinasti Soekarno dengan Megawati sebagai penerusnya, selanjutnya dinasti Sarwo Edi yang ikut menurunkan Soekarno pada tahun 66, yang kemudian dengan Menentunya (SBY) memecundangi megawati dalam dalam pemilihan presiden pada pemilu 2004.
Kemudian di teruskan dinasti Bisnis politik Jusuf Kala, dinasti Ulama Keturunan Wahid yang diteruskan Abdurahman Wahid (Gus Dur) Dinasti-dinasti ini begitu tumbuh subur di negeri ini dan sudah dapat dipastikan untuk pemilu kedepan yang akan mendominasi tidak akan jauh-jauh dari dinasti tersebut
Disini masyarakat tidak dapat menemukan figur baru presiden Indonesia karena ada setandar-setandar tersendiri saat akan menjadi pemimpin Indonesia, dimana Si Budi kecil kalau mau menjadi presiden harus memenuhi beberapa persyaratan terlebih dahulu dimana yang pertama Si Budi harus Kaya setidaknya untuk pembiayaan pencalonan, yang kedua sibudi harus ada keturunan dari dinasti demokrasi, bahkan akan sangat diajurkan kalau Si Budi mempunyai paras yang menarik dan dekat dengan dunia entertain, seperti halya Arnold Swesanager, yang dapat terpilih sebagai Gubernur di negara bagian Amerika, dan para artis yang banyak diginakan partai politik untuk mendongkrak suaranya
Dinasti-dinasti demokrasi ini akan terus mewarnai setiap pergantian kepemimpinan di negeri ini, jikalau kita berkaca kepada Amerika Serikat, sebagai negara demokrasi yang sudah sangat tua, juga tidak bisa terlepas dari dinasti demokrasi ini dimana figur dinasti Kenediy, Buss dan Clinton akan akan selalu membayangi kepemimpinan di negeri tersebut
Realitas yang sangat menyakitkan, dimana dalam negara demokrasi ada sebuah Idealita yang dicita-citakan untuk sebuah pemerintahan yang terbuka dimana pemimpinnya dipilih dengan rasional oleh rakyatnya
Faforite Picture
5.05.2008
Dinasti Demokrasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar