Faforite Picture

Faforite Picture
Wait For Change

5.11.2008

Memperingati 10 Tahun Reformasi (Kita Bersama Yang Menggagalkan Reformasi)

Reformasi di Indonesia, diartikan oleh para analis hanya berhasil dalam bidang politik saja, ini yang menyebabkan hanya kelas menengah keataslah yang menikmati reformasi, hal ini dikarenakan kaum menengah keatas yang dapat menjadi elit-elit politik, dan rakyat sepakat untuk mengatakan bahwa reformasi telah gagal.

Reformasi selama ini tidak berpengaruh terhadap tingginya tingkat kemiskinan, pengangguran, dan pemberantasan korupsi. ”Pada tahun 2007, kemiskinan di daerah Jakarta Utara saja mengalami kenaikan 77 persen dibanding tahun 2005.
Masayarakat sering kali salah kaprah bahwa reformasi diartikan jalan baru yang akan memberikan dampak positif secara langsung terhadap kesejah teraan dan kemakmuran, alau kita telisik lagi gerakan geformasi di indinesia pada awalnya belum jelas konsep dan sekenario baru dalam mengentaskan permaslahan bangsa yang dipicu oleh krisis multi dimensional yang berkepanjangan disini kita lupa bahwa reformasi di tahun 2008, hanya mengusung agenda penurunan rezim orde baru.
Secara langsung tidak akan berdampak banyak dikerenakan rezim yang mengantikannya pun sebagian besar adalah orang-orang terdahulu yang tidak faham apa itu reformasi dan bahkan kontra dengan reformasi semangat yang mereka bawa hanyalah mengantikan kekuasan yang dulunya dipengang oleh partai golkar dan beberapa elit ABRI, disini yang terjadi hanya opergantian elit politik saja tanpa adanya kesadaran bersama dari masyarakat ntuk bersama-sama memikirkan bagaimana negeri ini harus berubah, ini dapat dilihat dari kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah pasca reformasi tidak jauh berbeda, masih mengesampingkan nasip rakyat secara umum, dan hanya membela kepentingan beberapa pihak saja. setelah Tokoh reformasi Amin Rais mencoba menempatkan beberapa kebijakan yang lebih demokratis dalam amandemen UUD45, tidak diikuti oelh elit politik yang lain sehingga banyak peraturan yang ditafsirkan dari UUD 45 tersebut tidak singkron dengan keberpihakan dengan rakyat.
ini yang perlu diketahui oleh rakyat bahwa reformasi itu hanyalah usaha membuka gerbang menuju Indinesia yang lebih baik tetapi jika masyarakat tidak mengawalnya dan hanya menyerahkan permsalahan ini kepada elit-elit politik maka hasilnya akan tidak jauh berbeda dengan msa sebelum reformasi. walaupun seribu reformasi digulirkan di Indonesia tanpa kesadaran dari rakyat terlebih dahulu hal tersebut akan tidak ada artinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar