Faforite Picture

Faforite Picture
Wait For Change

7.21.2008

Candi Unik di Kabupaten Karangannyar Jawa Tengah


Oleh : Adhitya Johan Rahmadan
Perjalanan reportase ke kedua candi yang kami angap sanga unik sekaligus mengelitik karena konon bangunannya mirip bangunan candi aztec dan banyak relief serta patung yang perlu mendapatkan filantropi bagi pembuatnya.


Pukul sudah menunjukkan pukul sebelas lebih tigapuluh siang tetapi belum juga ada tampak reporter keadilan mau menjalankan tugasnya untuk memuali pergi untuk melakukan reportase ke candi sukuh dan candi cetha di daeeah kabupaten karanggayar jawa tenggah, hari ini hari minggu tanggal 13-07-08 , suhu di yogyakarta yang biasanya tidak bersahabat karena panasnya yang menyengat ternyata pada hari ini cukup bersahabat walau masih dapat di kategorikan masih dalam tataran yang panas, memang matahari di jogja mempunyai klasifikasi panas nyang menyengat beda dengan jakarta di sana menamang panas tetapi hanya panas yang diakibatkan polusi kendaraan, tidak sampai menyengat dan membuat kulit jadi hitam, mungkin ini juga yang menyebabkan oarang jogja kulitnya hitam-hitam, minimal coklat.

Setelah beberapa saat datanglah si arap dan eka untuk ikut bergabng dengan tim kita, karena sudah dirasakan cukup tim yang akan reportase, tim lengkap delapan orang. arap, ruly, rasul, eka, dista, ayu, tomy dan johan. Maka kamipun berangkat, menggunakan empat sepeda motor , memulai rute dari ring road yang tembus kearah jalan klaten setelah melewati candi prambanan kecpatan kendaraan mulai dinaikkan.
Keadaan kota-kota di sepanjang perjalanan masih seperti dulu jarangada perubahan besar, yanh mungkin memang pembangunan di negeri ini ‘ngak jalan’ kondisi ini juja mencerminkan pemerintah yang kurang dapat mengerti bagaimana membenahi kondisi bangsa heran juga padahalkan sudah terjadi otonomi daerah yang cita-citanya adalah memajukan keidupan di daerah, mungkin permasalahanya dalah moral, lagi-lagi rakyat di bohongi. Yang telihat beda dari beberapa daerah yang kami lewati dalah baliho dan sepanduk parpol yang mencalonkan pemimpin di daerah untuk menghadapi pilkada.
Memasuki kabupaten karangannyar jalan mulai mendaki, sampailah pada pertinggan yang meisahkan dua tujuan yang sebelah kiri menuju ke tempat pariwisata candi sukoh dan candi cetha yang sebelah kanan menunjukkan ke arah tempat pariwisata tawangmangu. Tepi entah tidak membaca tanda baca atau melamun anak-anak malah memilih arah kanan, untung aku sendiri semapt melihat sekilas dan berbelok ke kiri, ahirnya yang lain mengikuti.

Palng petunjuk jalan yang paling dekat untuk dapat dikunjunggi dalah candi sukuh kemudian kami memutuskan untuk ke candi itu tersebut , jalannya lunaaar biasaa nanjak terus motor yang aku naiki hanya supra fit, sehingga mesin motornya hampir mau rontok dibuatnya, pada ahirnya dengan susah payah sampai juga di candi tersebut.
Setelah memarkir motor kami langsung masuk ke kompleks candi bentuknya aneh banget mirip astec temple, kemudian si ruli nyeletuk wah kapan ya orang indonesia studi banding ke amerika untuk buat candi ini. Tepi memang aneh betul ternyata setelah ditelusuri lebih dalam banyak juga bentuk-bentuk aneh di candi nya lambangnya banyak nyang menunjukkan alat kelamin pria dan wanita, tapi jangan ngeres dilu katanya sih kedua alat kelamin itu menunjukkan lambang dari kesuburan, mungkin itu bagaimana masyarakat dulu mengintepretasikan rasa sukur mereka kepada Tuhan karena telah memberi kesuburan kepada tanah-tanah mereka.

Tidak banyak sih yang berkunjung di candi tersebut walaupun ini kan masih terhitung liburan hanya ada beberapa keluarga saja. Setelah wawancara dan puas memotret sana-sini ternyata waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat sore, kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke candi cetha,.

Perjalanan ke candi tersebut lebih gila lagi selain berkelok-kelok tanjakannya tinggi sekali ada yang hampir empatpuluh lima derajat sehingga turun dari motor dan mendorongnya tidak terhidarkan lagi, bahkan motor yang naiki tomi dan eka terperosok ke lubang jalan, untung kejadianya tidak seperti yang dialami sopan sopian.
Ahirnya sampai juga di candi cetha nafas dirasakan sedikit sesak karena capek ngedorong ditambah lagi tingginya letak candi tersebut, candi ini diawali dengan tangga untuk masuk didalamnya dan setelah menaiki tangga tersebut kami disambut oleh beberapa gerbang candi yang cumlahnya cukup banyak untuk sampai ke bangunan utama bangunan utamanya berupa makam tapi tidak sepeti candi sukuh yang nentuknya mirip candi aztec, candi disini lebih mirip candi-candi di palau bali, setela memasuki candi utama ada beberapa peziarah yang sedang ber ibadah aroma dupa sangat terasa di sini. Tapi siruli yang datang belakangan malah bicara keras-keras, padahal ada larangan untuk berbicara keras dan anjuran untuk menenghormati pihak yang sdang beribadah, sesampainya di bangunan utama malulah si ruli, yang lebih parah lagi si eka karena dia masuk kebangunan utama yang berupa makam dan tak kunjung muncul padahal beberapa saat setelah itu pengurus candi menutup gerbang makam sehingga si eka terkuinci di dalam, akibatnya sang pengurus candi harus kembali lagi membukakan pintu gerbang, mungkin dia kasihan melihat wajah si eka yang memelas karena terkunci di balik gerbang makam.

Setelah matahari mulai turun dan langit menjadi jingga kami memutuskan untuk mensudahi perjalanan reportase ke dua buah candi tersebut sebelum pulang ke jogja di dalam perjalan kami menyempatkan diri untuk membeli makan, di rumah makan di dekat perbelanjaan Gooro Asalam dekat kompleks pondok pesantren Asalam solo, kami memesan tongseng dan tengkleng, memang di solo itu ahli sekali dalam membuat masakan macam begitu, puaslah kami, setelah makan kami langsung melanjutkan perjalanan ke jogja untuk pulang.


2 komentar:

  1. om namanya bukan dista tapi vidiz...
    fotonya narcis amat om tapi kamu fotonya g' sendirian ya om...
    di pintu ucandi juga ada orang tuh...
    hehehe...

    BalasHapus
  2. aih oom jo...
    ban motore mpe bengkok untung ga copot xixixi...
    Liat orang nyungsep malah d ketawain Lg...
    iia yah eka tekunci tp ga pake wajah memelas tauk!! tp cengengesan hahahah....

    BalasHapus