Oleh : Adhitya Johan Rahmadan
Waktun:Tanggal 3-4 januari 09
Tempat : bendungan wadas lintang ndan bendungan sermo
Pemancing : saya bersama arab, genjek dan ruli.
Alat : joran satu setengah meter dan rell sepinning 100 meter
Umpan : cacing, pelet
Hasil : ikan nila kecil-kecil
Ceritanya gini lho, perjalanan dimulai, dari yogyakarta jam 17.00, sebenarnya janjiannya berangkat jam 15.00 tapi dasar jamnya waktu indonesia bagian arab maka molornya lama banget, kami berangkat lewat wates, purworjo, kebumen dan prembun sampai di waduk wadas lintang pukul 21.00, terus puter-puter mempersiapkan spot untuk mancing agak lama sekitar satu jaman karena disamping kami baru pertama kali ke sana tempat spot sudah habis dikarenakan banyaknya pemancing, ahirnya kami memutuskan menggelar pancing di pinggir pelabuhan kapal kecil.
Beberapa kali lempar joran ndak ada straike sama sekali, bahkan ikan yang nyenggol alias dowal-dowel aja endak, sampai ngiler nengok tetangga udah straike beberapakali dan menaikkan ikan mas dan nila 1 tapak, ahirnya karena capek pancing kami diamkan saja alias dipanjer dan ditinggal tidur.
Habis subuh saya angkat joran saya ternyata ndakada yang nyangkut juga, selang beberapa menit datang rombongan dari solo dan jogja dengan peralatan lengkap pancing dan tembak (paser), wah siap perang tuh. Setelah itu mesin-mesin perahu nelayan mulai nyaring dibunyika ada yang berlayar untuk menjaring ikan atau mengangkut para pemancing untuk menyebrang, setelah saya tanya kepada para pemancing tersebut ternyata spot-spot yang sangat potensial ada di daerah sebrang dan harus pakek perahu, biaya sewa perahu untuk antar-jemput sekitar seratus dua puluh ribu, perahu tersebut dapat memuat lima belas orang, jadi biasanya perorang iuran sepuluh ribu dan setelah ngobrol lebih lanjut ternyata ikan-ikan di wadas lintang lebih mudah dipancing dengan umpan lumut. Waduh makanya ndak dapet-dapet, karena dari tadi malam cuman ngandelin unpan cacing dan lumut.
Setelah matahari mulai meninggi kami memutuskan untuk pindah spot ke sebelah di spot kedua tersebut ternyata sebuah TPU (tempat pelelangan ikan) dan terdapat banyak keramba ikan, kami coba menggelar joran di tempat tersebut, ternyata tak seperti yang diharapkan dikarenakan banyak perahu nelayan yang hilir- mudik menggelar jaring dan pancing kami sering kali nyangkut di jaring tersebut setelah beberapa lama kami hanya bisa ngangkat ikan nila kecil, nasib-nasib. Matahari semakin terik, karena kepanasan kami memutuskan untuk pulang saja sambil mancing di waduk sermo wates kulonprogo.
Setelah hampir dua jam perjalanan kami sampai di waduk sermo, suasananya sudah sedikit mendung, kami berputar-putar sedikit di waduk tersebut, sekalian mencari spot, ahirnya kami sampai di pinggr waduk yang cukup teduh karena banyak pohonya, di pingir spot tersebut, di permukaan airnya menyembul tanaman-tanaman berduri, mungkin karena hujan air danau jadi pasang dan dataran yang biasanya tidak tergenang air menjadi tergenang. Kondisi tersebut cukup menyusahkan karena kail sering nyangkut di pohon-pohon yang tergenang air. Namun di waduk sermo straike yang terjadi lebih menjanjikan walaupun yang ke angkat hanya nila-nila kecil. Lagit sudah mulai gelap dan guntur beberapa kali terlihat kami berpikir ini saatnya menyudahi mancing kali ini, peralatan kami ringkas, ikan yang bisa diangkat kami rilis lagi. Langsung tancap ke jogja biar ndak kehujanan.
Faforite Picture
2.21.2009
Laporan mancing di waduk wadas lintang dan waduk sermo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
thank you for your information that has been faithful to give it to us
BalasHapusEssen Aroma Kaweni